Kamis, 17 Maret 2016

KUMPULAN PUISI


Puisi Hesti Agestina
Tugas Kajian  Puisi 
Teater Gema "Ronggeng"

Kaum Urban

Hidup penuh dengan lika-liku
Mondar mandir di jalanan kotor
Makan tidur pun tak menentu
Mengharap rizki untuk kesejahteraan keluarga
Kaum Urban
Hidup penuh tantangan
Dirimu bukan hanya berjuang
Tapi kau sebagai penopang keluarga
Kaum Urban
Pulanglah...




Tirai Putih



Tirai Putih...

Memancarkan cahaya

Muda mudi di tirai putih

Berlenggak lenggok membentuk siluet

Hening...

Rasa percaya dan tidak percaya

Tirai putih penuh misteri

Tatapan di kegelapan

Seketika menjadi sinar terang

Penantian panjang menabur harapan

Jejaka yang di nantinya datang kembali





Hitam



Yang terlihat hanyalah kegelapan

Suara gemuruh tak berwujud

Tanpa cahaya

Puluhan orang menghiasi ruangan

Namun hampir tak terlihat

Di celah-celah hitam

Hanya terlihat titik-titik cahaya

Gemerlip cahaya menghiasi ruangan itu

Ruangan yang di selmiuti kain hitam

Penuh kegelapan




 Hidup



Sulit di mengerti...

Tuhan yang memberi

Manusia yang meminta...

Berusaha merubah nasib

Tapi...

Ahh... nasib tetaplah nasib

Kaya semakin kaya

Miskin semakin miskin

Tuhan

Apakah ini bentuk keadilanmu?

Salahkah aku membandingkan takdirku

Jika akhirnya Engkaulah yang Maha Penentu




 

Melati


Tubuh mungil elok

Berlenggak-lenggok nan lihai

Dalam gerakan gemulai

           Sampur di bahu putih

                                                 Mulai berpindah

 di bahu kekar

Alunan gamelan

Menghiasi syahduhnya di tengah malam sunyi itu

Dentuman musik jawa

Seketika berubah menjadi jeritan

Entah apa...